Baru saja menonton acara sisi lain Anis
Mata di SCTV. Pak Anis Mata di wawancara wartawati cantik televisi itu
dalam keadaan santai dan ceria. Beliau baru saja sedang bermain futsal.
Semoga ini bukan pencitraan. Sebab apapun yang dilakukan oleh presiden
PKS ini, selalu saja menjadi buah bibir. Mulai dari kasus poligami
sampai masalah kesejahteraan. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang
sekarang dipimpinnya sedang mendapatkan banyak sorotan publik.
Bagus banget wawancaranya, dan pak
Anis Mata menjawab semua pertanyaan itu dengan santainya. Lalu pak Anis
Mata diminta menunjukkan hasil karya tulisnya yang berupa buku. Sudah 10
buah buku hasil karyanya. Beliaupun didaulat untuk membaca puisi
politik hasil karyanya sendiri. Semoga rekamannya dipublikasikan di
youtube sehingga dapat ditonton oleh mereka yang belum sempat
menontonnya. Bisa gak ya?
Di akhir wawancara, Pak Anis Mata didaulat untuk membuat 2 kata tentang Indonesia. Lalu keluarlah kalimat Firdaus yang hilang.
Wah super sekali pak Anis Mata ini. Dengan baju kaos kuning dan
bernomor 3 dibagian lengan, nampak jelas ada sedikit aroma kampanye di
sana. Seolah-olah ingin mengatakan, “pilihlah nomor 3 di pemilu 2014
nanti!” hehehe.
Saya menanggapi posiitif tayangan
sisi lain pak Anis Mata ini. Biarkan penonton menilai. Di jaman
ketidakpercayaan ini, jangan pernah buat janji, tetapi tunjukkan bukti.
Itulah beberapa bait yang masih saya ingat dari puisi karya pak Anis
mata yang dibacakannya. Wah bagus banget kedengarannya. Rupanya beliau
sudah melihat apa yang sesungguhnya terjadi. Semoga ini bisa menjadi
introspeksi bagi para kader PKS untuk senantiasa berprestasi. Bekerja
untuk kemakmuran rakyat dan bukan kemakmuran partainya.
Mungkinkah Pak Anis Mata akan
menjadi tokoh Indonesia berikutnya? Kita lihat saja aliran sungai
politik yang terus mengalir hingga ke laut pemilihan umum. Sisi lain
presiden PKS Anis Mata membuat saya menjadi semakin terbuka untuk
mengenalnya lebih dekat. Bahkan sangat dekat. Bukan untuk memilihnya
menjadi presiden, tetapi menyandingkannya dengan Jokowi. Mungkinkah?
Saya hanya bisa tersenyum saja di layar kaca, hahaha.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
0 komentar:
Plaas 'n opmerking